Miliki Belas Kasihan

No: GMIKA/BS/080219/21.00wib/GS/TempeMendoan
Judul : Miliki Belas Kasihan

Matius 5:7  
"Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."
(NIV) "Blessed are the merciful, for they will be shown mercy."

Merciful  (bhs Ing) ➡ éleos (bhs Yun) ➡ Belas kasihan.

Jadi merciful disini bicara tentang belas kasihan, bukan murah hati dalam arti suka memberi uang. Merciful adalah sifat Allah yg artinya melimpah belas kasihan. Lukas 6: 36 "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (niv) "Be merciful, just as your Father is merciful." Allah menghendaki supaya kita memiliki sifat ini. Jadi kita disebut berbahagia jika kita memiliki sifat belas kasihan.

Belas kasihan bukan yang pertama dalam undang-undang Kerajaan Allah ini, tetapi didahului sikap lain dalam Matius 5, kita belajar tentang: 
1# Miskin 
2# Berdukacita
3# Lemah lembut (lentur), mudah bertobat, sehingga mudah diatur. 
     Ini adalah lawan dari kesombongan. 

Kesombongan itu tidak pernah menjadi bagian dari kekristenan. Sebab itu kekristenan digambarkan dengan domba. Domba bukan binatang bodoh, domba binatang yang lembut.  Ia tak punya alat membela diri.  Satu-satunya alat yang menjadi senjatanya adalah ia lari pada gembalanya ketika saat mengalami ancaman, domba itu akan langsung menghampiri gembalanya. 

Yohanes 10:5  
"Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." Hanya suara gembalanya yang dikenal. Penghalang kita yaitu tidak mengenal suara Gembala karena kesombongan dalam diri kita.

Yohanes 10:14  
"Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku" Allah mengenal kita dan kita pun harus mengenal suara Allah jika kita rindu hidup dalam undang-undang Kerajaan Allah. Kita tidak akan pernah mengerti belas kasihan kepada orang lain, kalau kita tidak pernah mengalami belas kasihan Tuhan. Orang sekitar kita menjadi alat kendali Allah bagi kita, supaya kita bisa melepaskan apa yang ada pada kita. Belas kasihan merupakan tindakan akibat. Kenapa kita sulit berbelas kasihan, karena kita terdidik utk ego dan tinggal dalam kegelapan. Orang yang berjalan dalam kegelapan, seperti berjalan dalam perlawanan. Hati yang gelap tidak dapat mencapai belas kasihan.

1 Yohanes 2:10-11 
"Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.... Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya."

Lukas 6:34-36 
"Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu?Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan,..." Setiap kita pasti pernah mengalami merciful. Kasih Allah kepada kita itu adalah belas kasihan. Allah tetap mengasihi kita sekalipun kita tidak layak untuk dikasihi. 

Markus 7:20-23 
"Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat,.... Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." Manusia secara moral sudah jatuh. Tidak ada yang baik dalam manusia. Galatia 5:19-21 "Perbuatan daging telah nyata, yaitu : percabulan, kecemaran, hawa nafsu, bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah,"  Orang yang melakukan ini semua, mereka melakukan hal najis. 

Matius 5:12 
"Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." Apa yang ingin perbuat bagi kita, ampunilan orang lain. "1 Korintus 1:2  kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus,..."

Tujuan keselamatan kita bukan masuk sorga, 
tetapi untuk hidup kudus sprti ANAK Allah yaitu Yesus. 

Kekristenan adalah jalan untuk mencapai kesucian, bukan untuk menjadi orang baik. Menyucikan diri itu berarti menaruh pengharapan kepada Yesus. Kekristenan itu progress, ada kemajuan untuk berkembang yang ujungnya adalah kasih. 1 Korintus 3:3  "Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Sifat dalam Hukum Taurat : Berkat, Hidup, Kematian dan Kutuk

Ciptaan Yang Terlihat dan Tak Terlihat

Menghargai Hidup