Rumah Allah

No: GMIKA/IMHUTKE11/140517/18.00wib/AnggP
Judul: Rumah Allah

Kata Rumah Allah pertama kali di gunakan dalam kitab Kej 28:1-22. Yakub sadar, dia berdiri dimana Allah ingin menyatakan diriNya. Allah hanya dinyatakan,  ditempat dimana Ia ingin dinyatakan 1 Tim 6: 16.
Mat 11: 27. Konsep Rumah Allah paling pertama adalah Allah merelakan diri mau dikenal oleh manusia.


Mark 11:15  "Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya," 
Gereja tidak menjaminan akan sesuai dengan Tujuan Allah. Terbukti di zaman Yesus pun, bait Allah digunakan di luar tujuan Allah.

1 Kor 3:10  "Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya." Paulus adalah rasul yang dengan jelas mengajarkan bait Allah.

Konsep Bait Allah dalam perjanjian baru adalah :
1) Orang yang berkarya bagi Kristus,  sebab di dalam tubuh kita adalah gerbang sorga.
2) Orang yang memiliki tujuan untuk menyenangkan hati Tuhan.  1 Kor 6:19 "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?" Kita harus memiliki kesehatian dengan Allah, bagaimana hidup kita harus hidup dalam kekudusan. Di Ef 5:31-32, ayat 31"Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Ayat 32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat." Dosa berelasi dengan hidup kita. Oleh karena itu Hidup kita harus lebih berelasi dengan Tuhan dan hasilnya adalah hidup kita menjadi kudus.
3) Orang yang hidupnya menjadi gerbang sorga (kekudusan) 1 Tim 4:16  "Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."  Saat kita berbicara tentang Allah, tetapi tidak hidup dalam keselamatan, ia memcelakakan orang lain dan dirinya sendiri.

Amin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Sifat dalam Hukum Taurat : Berkat, Hidup, Kematian dan Kutuk

Ciptaan Yang Terlihat dan Tak Terlihat

Menghargai Hidup