SEMUA BERAWAL KARENA KITA MAU

SEMUA BERAWAL KARENA KITA MAU
No: GMIKA/BS/300916/21.30wib/GS/NsGr

Yohanes 15:5
 "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."
Kalau kita tidak pernah meminta dan datang pada YESUS untuk "tinggal di dalam Aku" maka Tuhan tidak akan tinggal dalam kita. "tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia" berbicara tentang tinggal dalam DIA adalah kekudusan, dan mengharuskan kita agar itu terjadi. Jika hal tersebut terjadi, maka barulah  "ia berbuah banyak"
"Berbuah banyak" bukan mengenai seberapa banyak kita melakukan pelayanan. Pelayanan itu bukan buah roh. Buah roh tidak bisa ditiru, jadi tidak heran kalau setiap gerejaNya memiliki karakter masing-masing, maka tetap buah Roh harus tetap.

Galatia 5:22-23, Ayat 22 :
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23 kelemahlembutan, penguasaan diri...."
seberapa jauh kita mengakui, mengenali diri kita yang penuh dosa/kelemahan, sejauh itulah Tuhan dapat datang kepada kita. Hingga sampai titik dimana kita melupakan diri kita dan hanya berpikir tentang Yesus,maka hanya sejauh itulah TerangNya bisa masuk dan menembus.
Iblis sebaliknya melakukan melawan, dengan  mengingini Tahta Allah.

Yesaya 14:13-14 
"Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku...., aku hendak duduk di atas bukit pertemuan...Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan..." 
Waktu kita sudah punya niat membuat Tuhan dibawah kita, itu sudah menjadi dosa besar, sebab kekudusan Tuhan dilanggar. Hal itu sama seperti kita menyembah berhala yaitu nafsu sendiri .

Berhala adalah hal-hal yang mempengaruhi hati kita, padahal seperti hal-hal itu tak harus berbentuk yang tidak pasti. Tujuannya untuk membuat tenang dan senang karena dianggap sebagai jaminan.

Cara kita agar tidak jatuh dalam berhala adalah dengan melakukan penolakan diri, melalui :
#1. Belajar menghakimi diri sendiri
#2. Menganggap tubuh dan daging tidak bisa dipercaya, Yer 17:9 "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu,..."
#3. Menolak semua kebenaran diri kita, karena kita tak berguna. Ams 4:23 "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." 

Hati kita selalu dipakai sebagai pengambil keputusan. Sebab itu orang yang hatinya dijaga, mereka adalah orang yang sadar mereka sangat lemah.
Yohanes 15:5 juga menuliskan "sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." Dalam NIV ditulis "apart from Me you can do nothing". Kita tidak akan pernah mengerti Anugrah Tuhan selama Yesus tidak ada dalam hidup kita.

Mari berjalan dalam AnugrahNya dan jangan melebihi nya...

AMIN
Tuhan Yesus Memberkati...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Sifat dalam Hukum Taurat : Berkat, Hidup, Kematian dan Kutuk

Ciptaan Yang Terlihat dan Tak Terlihat

Menghargai Hidup