Pekerjaan Kudus

Pekerjaan Kudus
(By. Ibu Gembala)

Efesus 6:1-9                                     (Ayat Coupel Share 21 Sept' 2016)
      Saya sangat diberkati dg CS kita hari ini. Saya dibukakan pengertian yg baru mengenai panggilan, pengutusan & kekudusan dalam hidup orang percaya.
Setiap kita hidup dalam panggilan, pengutusan & bagian kita masing2 utk melakukan pekerjaan kudus yg telah Allah percayakan kpd kita.
Panggilan & pengutusan yg saya dapat disini bukan sekedar buat seorang pendeta, misionaris atau para pekerja "rohani".
Melainkan kepada setiap orang, tanpa terkecuali. 
Paulus menunjuk secara khusus kpd 4 pribadi (panggilan/pekerjaan), yakni kepada:
1. Anak-anak (children)
2. Bapa-bapa (fathers)
3. Hamba-hamba (slaves)
4. Tuan-tuan (masters).


         Jika kita uji, setiap kita pasti pernah berada, sedang berada & akan berada di salah satu posisi (pekerjaan kudus) diatas.
1. Anak-anak (children).
        Setiap anak harus taat kepada orang tua didalam Tuhan (orang tua yg melahirkan/jasmani maupun orang tua rohani). Karena ini merupakan perintah Tuhan yg pertama, yg disertai janji yg akan tergenapi bg setiap anak yg mengerjakannya, yakni akan berbahagia & panjang umur di bumi (NIV: enjoy long life on the earth).

Dari sini saya mengerti bahwa tidak ada cara lain bagaimana kita bisa menikmati umur panjang di bumi (bahagia atau tidak bahagia, tergantung bagaimana kiat merespon segala sesuatunya & cara pandang atau ukuran yg kita pakai), selain kita harus taat & hormat kepada orang tua kita (ortu jasmani maupun rohani).

2. Bapa-bapa (fathers).
Setiap orang yg diutus Tuhan sebagai bapa (baik bapa jasmani maupun bapa rohani), harus mengerti bhw ini adalah pekerjaan kudus yg dapat mempengaruhi kehidupan orang lain (anaknya).

Tuhan memerintahkan setiap bapa supaya jangan membangkitkan amarah didalam hati anak2nya (NIV: do not exasperate your children. NKJV: do not provoke your children to wrath). 
- exasperate : menjengkelkan, menyakiti hati, menggusarkan.
- wrath          : kegusaran, kemarahan, kemurkaan.

Saya merenung, kenapa cuma bapa2 & bukannya ibu2, atau bapa & ibu?
          Sekarang saya semakin mengerti, seorang bapa (jasmani maupun rohani) harus menjadi gambaran yg jelas akan Bapa di Sorga. Itu sebabnya kenapa kalo ibu2 marah2, cerewet terhadap anaknya, biasanya anak2 tidak takut & sakit hati. Tapi kenapa kalo bapa yg marah (walaupun hanya sedikit), akan memberikan dampak yg besar kepada perubahan & kelanjutan hidup anaknya.
            Tadinya saya pikir yaaaa memang sudah begitu dari sananya, tapi ternyata ada Firmannya.
Saya jugg sangat bersyukur bahwa Allah dlm seluruh kekekalan rencanaNya tidak "membiarkan" Tuhan Yesus lahir dari benih bapa dunia. Karena hal itu akan merubah cara kita memandang Bapa yg sesungguhnya. Sebaik & sesayang apapun Yusuf kepada Tuhan Yesus, tapi bukan sekedar gambaran seperti itu yg Bapa kehendaki untuk kita teladani.

          Seorang bapa hrs mendidik anak2nya (NIV: bring them up/membawa anak2nya tumbuh) dalam ajaran & nasihat Tuhan (NIV: training & instruction of the Lord. NKJV: training & adominition of the Lord).
- training        : pelajaran, gemblengan, kedisiplinan, latihan.
- adominition : peringatan, teguran, nasehat (yg baik).

         Semua ajaran, disiplin, latihan, teguran, peringatan & nasehat harus berasal/bersumber dari Tuan/Bapa (The Lord). Karena itulah yg Bapa kehendaki, supaya gambaranNya nyata & jelas dalam cara bapa-bapa didunia membawa anak-anak mereka bertumbuh/terlatih/tergembleng & terjaga didlm Tuhan.
Jangan biarkan belas kasihan atau rasa ga tega seorang bapa, akhrnya mencelakakan & membinasakan anak2nya.


3. Hamba-hamba (slaves).
            Sebagai seorang pekerja (kita harus bekerja utk makan supaya dapat bertahan sampai Tuhan Yesus datang), kita harus taat pada atasan kita denga hormat & takut. Bukan hanya dihadapan mereka untuk mencari muka tapi sebagai hamba Kristus yg dengan segenap hati melakukan kehendak Allah (melayani seperti utk Tuhan & bukan manusia).
Percayalah... tersedia upah bagi kita yg melakukannya (Tuhan tau memelihara ciptaanNya).


4. Tuan-tuan (Masters).
             Sebaliknya para tuan juga harus melakukan pekerjaan/bagiannya dlm kekudusan. 
Karna setiap kita, baik hamba maupun tuan, kita punya Tuan (Kurios) yg sejati, agung & mulia yg tidak pilih kasih/pilih bulu, apalagi plin planKita tahu sekarang bahwa setiap kita diutus untuk melakukan pekerjaan kudus (melakukan apapun dlm kekudusan) supaya Nama Yesus dimuliakan lewat hidup & pelayanan kita. AMIN

Tuhan Yesus Memberkati...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Sifat dalam Hukum Taurat : Berkat, Hidup, Kematian dan Kutuk

Ciptaan Yang Terlihat dan Tak Terlihat

Menghargai Hidup