Resume Kotbah Ibadah Minggu 10 Juli 2016

Resume Kotbah Ibadah Minggu 10 Juli 2016

GMIKA/IM/100716/18.00wib/GS/NasiTim

Yoh 11: 33 - 35
Seringkali orang berpendapat bahwa kelemahan tidak menjadi tanda kemenangan.
Yohanes 11:35 (TB)  Maka menangislah Yesus.
Menangis adalah hal yang manusiawi, bukan hal yang aneh. Orang setelah menangis, dia akan merasa lega. Menangis merupakan cara Yesus berempati terhadap penderitaan dan kedukaan. Semakin kita lemah, hadirat Tuhan semakin nyata. Yesus adalah antitesis kematian, sedangkan manusia protesis terhadap kematian.  Itulah sebabnya hanya ada kebangkitan dan hidup dalam Yesus.
Yohanes 11:41 (TB)  Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
Kelemahan Yesus itu bukan sekedar kelemahan, Yesus berdoa  untuk mengundang BapaNya untuk berbuat sesuatu.

Kita tidak bisa menangis karena kita hanya melakukan kesukaan kita bukan kesukaan Tuhan.
Disini kita belajar, berapa waktu kita yang telah kita gunakan untuk Tuhan? Karena Tuhan kita, adalah Tuhan yang menangis karena orang lain,dan bukan kesenanganNya sendiri.
Bagi kita berlaku bahwa,

*Keselamatan adalah tentang mengaku percaya, dan menerima Yesus sebagai TUHAN ,tetapi mengenal Allah, berbicara tentang kita harus di patahkan*, sebab itu kita perlu untuk menangis.
Mari buka hati kita, jika kita harus menangis ,baik di rumah tangga kita,tidak apa-apa. Asal bersama Yesus, tangisan kita menjadi sesuatu yang baik,dan hati kita menjadi lega.
Biarkan semuanya Tuhan yang mengatur dan bekerja. Serahkan semua kepada Tuhan saja.
Jika engkau di dalam Bapa, Bapa yang akan menjaga engkau. Berdoalah, (sama seprti doa Yesus): *Bapa aku bersyukur Engkau mendengarkan aku*.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Sifat dalam Hukum Taurat : Berkat, Hidup, Kematian dan Kutuk

Ciptaan Yang Terlihat dan Tak Terlihat

Roh Kudus dan KaryaNya