Manusia Pada Akhir Zaman

No: GMIKA/IM/130817/18.00wib/JackyRi/Tongseng
Judul: Manusia Pada Akhir Zaman

Keberdosaan membuat kita terpisah jauh dari Tuhan. Tanpa pengertian, manusia seperti binatang. Hidup tidak hanya sekedar, tetapi harus baik dan sesuai dengan kualitas Allah. Dosa itu harus mati, agar kita hidup bagi Allah.


2 Pet 2:8  "sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan....  sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa" Peperangan sudah di mulai, bahkan sedang berjalan. Rasul Paulus mengatakan, orang kristen harus bertanding dalam pertandingan iman dan menjadi lebih daripada pemenang. Alangkah baiknya jika kita mengenali diri kita sendiri, agar kita dapat menjaga hidup kita berkualitas. Bagaimana kita tetap bisa hidup dengan berkualitas: 2 Tim 3:1  Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Seakan-akan masa yang sukar itu mendatangi kita. Saat orang mencintai dirinya secara sesuka manusia maka yang diterima adalah akibat.

2 Tim 3:2  Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, Ada satu kehendak bebas dalam diri manusia, yang manusia lakukan tidak sesuai dengan yang Tuhan perintahkan. Sekalipun kita sudah ditebus oleh Yesus Kristus, kita tetap punya pilihan. Sayangnya manusia dalam keberdosaannya, kehendak bebasnya tidak dipakai dalam kepentingan Kristus. Melakukan kehendak Kristus bukan perkara suka atau tidak.

1 Tim 6:10  Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang...." Kualitas sesungguhnya saat kita di luar ibadah.  Kata mencintai disini adalah kebalikan dari mencintai Allah. 1 Tim 6:11 "Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan." Jauhilah mencintai uang atau segala sesuatu yang tidak berkenan dimata Allah. Ciri manusia Allah adalah menghormati otoritas yaitu otoritas Allah, keluarga, negara dan gereja, dan tidak mencari penghormatan bagi diri. Banyak orang yang menyepelekan otoritas, salah satunya Esau yang menggantinya dengan makanan. Dalam keluarga, otoritas ada di kepala keluarga. Saat seorang istri melayani suami, itu tidak menjadikan lebih rendah, tetapi memang harus dilakukan karena Tuhan.

Ams 3, 12
Yoh 16 aku sudah mengatakannya kepadamu, Hormatilah Tuhan Allahmu,maka Ia akan menghormati engkau. Kebenaran Tuhan memiliki otoritas, maka gereja bisa memberkati pernikahan, baptisan atau penyerahan Anak. Kita yang memberontak kepada otoritas, kecendrungan memiliki berhalanya sendiri. 2 Tim 3:5 "Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!" Mereka pandai beribadah, tetapi tidak bertemu Tuhan.

Amin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Sifat dalam Hukum Taurat : Berkat, Hidup, Kematian dan Kutuk

Ciptaan Yang Terlihat dan Tak Terlihat

Roh Kudus dan KaryaNya