Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Sangkal Dirimu (bagian 1)

Gambar
No: GMIKA/BS/120709/21.00wib/GS/ MartabakTelor Judul:  Sangkal Dirimu (bagian 1) Markus 8:34   "Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya danq berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya mementingkan diri sendiri. Akhirnya, iblis menguasai diri kita dan akibatnya kita menolak Allah. Padahal yang harus kita tolak dalam diri kita adalah keinginan diri kita sendiri atau dosa yang ada dalam kita.  Kita harus menyangkal diri kita setiap saat karena Allah selalu memberikan pengampunan. Kekristenan kita dibuka oleh penyangkalan diri. Melalui penyangkalan diri, Tuhan akan berbuat. Dalam Alkitab  tidak ada satu pun ayat untuk kepentingan/keuntungan diri kita. Akibat dosalah yang membuat natur manusia untuk mencintai dan mementingkan diri sendiri. Kita harus kembali, bahwa teladan Kristus yaitu menyangkal diri.  Matius 6:33   "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka sem

KEBENARAN Mutlak

Gambar
No: GMIKA/BS/050719/21.00wib/GS/ Risoles Judul:  KEBENARAN Mutlak Allah adalah Mutlak, semua diluar Allah bersifat relatif termasuk kita manusia. Relatif itu maksudnya bisa berubah-berubah dan kita manusia adalah relatif. Saat kita menerima Allah yang Mutlak dalam diri kita perubahan pasti terjadi dalam hidup,maka (relatifitas) kita mulai menjadi pasti.  Kebenaran bukan relatif. Keselamatan bukan relatif.  Kalau kita menerima Allah yang mutlak, didalam Tuhan Yesus Kristus minimal kita yang relatif menjadi pasti. Tetapi kepastian ini jangan disalahartikan lagi. Seperti tentang kepastian saat  menjadi kristen maka akan kaya raya, enteng jodoh dan sebagainya...semua kepentingan ini telah diselewengkan. Kemutlakan Allah dalam diri kita adalah bukti Allah mengasihi kita. Ayub salah satu orang yang melihat kemutlakan Allah. Ayub 2:9-10 "Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"  Tetapi jawab

Saleh dan Hikmat Bukanlah Allah

Gambar
No: GMIKA/IPS/290619/21.00wib/GS/ MieGoreng  Judul:  Saleh dan Hikmat Bukanlah  Allah Pengkhotbah 7:15-18  "Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya. Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri? Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu? Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah luput dari kedua-duanya." Awalnya saat kita pernah mengira ayat ini salah. Kenapa kita tidak boleh terlalu saleh atau terlalu berhikmat? Jangan pernah meragukan Alkitab, Firman Allah tidak pernah salah.  ayat itu Benar. Kita bersusah payah mengejar kesalehan dan hikmat. Celakanya, di balik kesalehan dan hikmat kita tidak melihat Allah yang lebih besar dari kesalehan dan hikmat itu. Ingat